Kamis, 03 Juni 2010

Universalis Tauhid Bukan Agama

Walau hampir semua orang yang berpaling ke agama adalah demi memperoleh kenyamanan dan jawaban-jawaban [yang "pasti benar"], Universalisme Tauhid (UT) justru menantang orang-orang untuk menemukan sendiri jawaban-jawabannya. Bahkan pada kesempatan yang jarang ketika menyarankan suatu jawaban, agama UT seringkali bersikeras agar orang tersebut menantang, membandingkan, dan menimbang-nimbang jawaban yang disarankan itu.

Di Amerika Serikat [dan begitu pula di Indonesia], kebanyakan agama bersifat otoritatif, bertolak belakang dengan Universalisme Tauhid (UT) yang didasarkan pada akal dan kebebasan iman individual.

Bagi kebanyakan orang, agama UT menyajikan begitu banyak kebebasan untuk memilih [sehingga dapat menjadikan kita kewalahan]; banyak orang lebih suka agar seseorang atau suatu institusi menyediakan jawaban-jawaban terhadap berbagai misteri kehidupan.

Secara kultural, sebagian besar orang Amerika bahkan tidak menyadari bahwa agama Universalisme Tauhid itu ada. Jutaan orang lulus dari sekolah menengah dan perguruan tinggi tanpa pernah mendengar atau membaca mengenai agama ini. Keadaan ini mungkin terjadi karena kebanyakan orang Amerika hanya mengakui tiga agama besar: Katolik, Protestan, Yahudi. Universalisme Tauhid, sebuah agama dengan pola-pikir yang sangat lain, bukanlah agama besar [yang penganutnya banyak sekali].

Lantaran alasan-alasan tersebut, dan juga lantaran keengganan kami untuk menarik penganut baru, kebanyakan anggota-baru komunitas UT menemukan agama UT secara kebetulan; kita penasaran bagaimana jumlah penganut agama UT bisa sebanyak sekarang ini. Bagaimanapun, buku kecil [100 Soal-Jawab] ini mungkin dapat menyediakan beberapa informasi yang berguna bagi mereka yang mempertimbangkan agama alternatif.

————

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik&Saran